Fenomena Terjadi, Adat Rio Singaro Depati Payung Ponting Bersikap Netral di Pilwako Sungaipenuh

    Fenomena Terjadi, Adat Rio Singaro Depati Payung Ponting Bersikap Netral di Pilwako Sungaipenuh

    SUNGAIPENUH, JAMBI — Situasi politik menjelang pendaftaran Paslon Walikota-Wakil Walikota Sungaipenuh makin seru untuk diikuti.

    Pasalnya, terjadi di beberapa di wilayah basis paslon, seperti di Kecamatan Pondok Tinggi, terjadi fenomena bahwa tokoh adat menyatakan sikap mendukung salah satu Paslon, namun kerapatan adat Tiga Perut Luhah Rio Singaro Wilayah Depati Pondok Tinggi (Ponting) bersepakat untuk netral di Pilwako Sungaipenuh 2024.

    Berdasarkan surat keputusan Nomor 06/NMK.RS-4/2024 tentang pernyataan sikap luhah rio singaro wilayah Depati Payung Pondok Tinggi tertanggal 17 Agustus 2024.

    Kerapatan Adat yang tertua di wilayah Depati Payung Pondok Tinggi itu memutuskan bersikap netral dalam Pilwako Sungaipenuh 2024.

    Keputusan tersebut dibenarkan oleh Ninik Mamak Luhah Rio Singaro Pondok Tinggi, Rio Alfia Hendri, BBA.

    “Ya, kami adat Tigo Perut Luhah Rio Singaro bersikap netral di Pilwako Sungaipenuh. Itu hasil musyawarah kami pada 17 Agutus 2024 di mushola Nurul Huda Desa Pondok Agung, Kecamatan Pondok Tinggi, ” ungkap Rio Alfia Hendri BBA ke wartawan, Sabtu 24 Agustus 2024.

    Ia mengatakan, ketetapan adat tersebut hak masyarakat bebas dalam mendukung setiap Paslon.

    “Mengingat ini agar menciptakan suasana politik didalam wilayah Depati Payung Pondok Tinggi yang aman, sejuk dan tertib, ” ucapnya.(*)

    sungaipenuh jambi
    Soni Yoner

    Soni Yoner

    Artikel Sebelumnya

    Rokok Ilegal Kian Marak, BS: Itu Sisa yang...

    Artikel Berikutnya

    Pj. Bupati Asraf Terima Penghargaan Explore...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now

    Ikuti Kami